Sejarah Komputer Radiologi
Sejak pertama didirikannya radiologi
semakin lama semakin berkembang. Dimulai dari
teknik pengambilan gambar oleh radiographer secara langsung tanpa memakai shilding. Karena
sejak saat itu belum diketahui dampak yang berarti akibar radiasi
yang
di timbulkan oleh sinar-X. Dan juga masih mamakai processing secara
manual,
sehingga banyak kerugian materi dan non materi yang banyak seperti :
1. Memakan
waktu yang cukup lama
2. Tidak
praktis
3. Radiasi
hamburnya besar sehingga membuat radiographer dahulu banyak yang terkena kanker
4. Alat-alatnya
masih sederhana atau belum memiliki alat pembantu dalam memposisikan pasien
Namun di tahun 70-an mulai muncul perkembangan khususnya dalam processing film. Dari yang sebelumnya menggunakan teknik developing, washing, hingga fixing sudah beralih memaka automatic processing. Namun belum lama berkembang, automatic processing pun mulai di tinggalkan. Penyebabnya adalah perkembangan teknologi computer yang fluktuatif. Dalam bidang kedokteran khususnya radiologi dikenal istilah Digital Image yaitu prosedur yang berbasis computer, Mulai dari registrasi pasien hingga pasien mendapatkan hasil foto.
Alasan mengapa radiologi bealih ke Digital yaitu :
1. Efisien
tempat, sebab setiap pasien memiliki berkas-berkas yang setiap saat akan
dipakai lagi dikemudian hari. Kalau setiap hari berkas-berkas tersebut
tertumpuk dalam rak-rak maka akan memakan tempat. Untuk itu jika disimpan dalam
sebuah penyimpanan computer yang disebut Cloud
, maka semua data pasien akan tersimpan dengan aman tanpa perlu khawatir merasa
kehilangan
2. Reject
film, semakin banyak film di reject maka radiologi semakin merugi. Karena 1
film bernilai harganya.
Untuk
itu mulailah muncul Computer Radiography
(CR) dan yang terbaru Digital Radiography
(DR).
Computer Radiography (CR) adalah
proses digitalisasi gambar yang menggunakan Imejing Plate (IP) untuk akusisi
X-ray, data analog menjadi data digital yang berbasis system infomasi dan
processing.
CR
terdiri dari :
1. IP
(Imejing Plate)
2. Cassette
3. Image
reader
4. Image
console
5. Imager
(Printer)
Digital
Radiography adalah sebuah bentuk pencitraan sinar-X dimana sensor-sensor
digital sinar-X digunakan menggantikan film fotografi konvensional. Dan
processing kimiawi digantikan dengansistem komputer yang terhubung dengan
monitor atau laser printer. Komponen Digital Radiography Sebuah sistem digital
radiografi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu :
1. X-ray source
1. X-ray source
2. detector
Analog-Digital Converter
3. Computer,
dan
4. Output
Device
X-ray Source yaitu Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan sumber X-ray pada Coventional Radiography. Oleh karena itu, untuk merubah radiografi konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray. Image Receptor Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan keberadaan kaset dan film. Analog to Digital Converter Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan detektor menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh computer
Computer Komponen
ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan data-data
(image)
Output Device
Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar.
Melaui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar
untuk diteruskan kepada work station radiolog
Perbedaan
antara konvensional, CR, dan DR adalah alur pemeriksaannya. Namun dari semuanya
Digital Radiography (DR) lah yang
unggul karena tidak perlu mengganti kaset, membawa kaset, dan sudah otomatis
tersimpan data pasien ke PACS. Kita hanya mengatur posisi pasien dan
penatalaksaannya saja.
ISTILAH
1.
Spatial
Resolution
Yaitu
kemampuan computer dalam membedakan 2 objek yang saling berdekatan. Seperti
warna-warna dalam pemeriksaan CT Scan yang tamil di monitor. Warna tulang
berarti tulang, darah dan otot berwarna abu-abu, udara berarti objek tersebut
terisi oleh udara.
2.
Kontras
Resolution
Yaitu
kemampuan computer dalam membedakan 2 objek yang memiliki densitas yang hamper
sama. Untuk itu perlu di lakukan pengaturan window yang dapat membuat
karakteristik setiap jaringan.
Perbandingan Konvensional, CR (Computer Radiografi), DR (Digital Radiografi)
A. RADIOLOGI KONVENSIONAL
Pemeriksaan konvensional tanpa kontras, yaitu pemeriksaan sederhana menggunakan sinar-x. Konvensional disebut juga automatic processing merupakan cara pemrosesan film secara konvensional dangan alat yang memerlukan langkah-langakh dalam pencucian film yakni :
Film – Developing – Rinsing – Fixing – Washing – Drying
B. COMPUTED RADIOGRAPHY (CR)
Computed radiography adalah proses merubah sistem analog pada radiologi konvensional menjadi radiografi digital.
1. KOMPONEN COMPUTED RADIOGRAPHY (CR)
a. Kaset
b. Imaging plate
c. Read (pembacaan)
d. Erasure (penghapusan)
C. DIGITAL RADIOGRAFI
1. PENGERTIAN DIGITAL RADIOGRAPHY (DR)
Digital radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan sinar_X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggatikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer.
2. KOMPONEN DIGITAL RADIOGRAPHY (DR)
Sebuah sistem digital radiographi terdiri dari 3 komponen utama:
a. Modalities
· DICOM
· NON-DICOM (Conventional)
b. Software
· RIS ( Radiology Information System)
· PACS (Picture Archiving and Communications System)
c. Hardware
· Server, workstation & printer
· Network
· Storage
3. PRINSIP KERJA DIGITAL RADIOGRAFI
Prinsip kerja Digital Radiography (DR) atau (DX) pada intinya menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar X, digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar X dan mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan disimpan sebagai bagian rekam medis pasien.
Gambar 1. Prinsip Kerja Digital Radiography
PERBEDAAN
1. Pada Proses radiografi konvensional
a. Harus menunggu beberapa waktu untuk mencetak film
b. Harus menunggu lagi untuk mengirimkan film kepada dokter
c. Menunggu hasil expertise kepada dokter penunjuk
d. Waktu tunggu menjadi lama
e. Dalam situasi darurat tidak dapat langsung membaca film
f. Biaya yang cukup besar untuk pembuatan film, bahan kimia, jasa pengiriman, ruang penyimpanan
g. Adanya limbah
2. Pada Proses Computed Radiography
a. Hasil foto dapat di simpan dalam bentuk file.
b. Tidak menggunakan processing film seperti developer dan fixer.
c. Tidak memerlukan kamar gelap, karena kaset sudah di lengkapi image plate.
d. foto dapat di edit sebelum di cetak
e. waktu processing lebih cepat
f. kerusakan film karena terbakar bisa di hindari
g. mengurangi dari jumlah reject film.
3. Pada Proses Digital Radiography
a. Diagnosa tepat melalui gambar digital
b. Efisiensi waktu untuk mendistribusikan gambar
c. Mengurangi biaya pencetakan gambar
d. Arsip digital, menghilangkan ruangan penyimpanan film dan memudahkan pencarian gambar
e. Mengurangi resiko kehilangan film
f. Awet, kualitas gambar digital tidak menurun
g. Dapat dihubungkan dengan data-data teks
h. Dapat disimpan dan dikirim secara elektronik melalui jaringan internet dan telepon.
sumber : http://ranselradiologirory.blogspot.com/2014/02/komputer-radiologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar